Pada awal tahun 2025, Batik Nusantara Digital (BND), startup yang didirikan oleh Anita Wijaya, mencatatkan prestasi membanggakan. Melalui inovasi batik digital yang memadukan teknologi dengan motif tradisional, perusahaan ini berhasil meraup omzet 15 miliar rupiah dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Dalam mengembangkan produknya, Anita menggabungkan teknik batik tradisional dengan teknologi digital printing canggih. Selanjutnya, setiap motif batik dirancang menggunakan software khusus yang mampu mempertahankan detail dan keunikan batik klasik. Sementara itu, proses produksi menggunakan tinta ramah lingkungan dan kain berkualitas tinggi.
Lebih menarik lagi, BND menciptakan platform yang memungkinkan pelanggan merancang motif batik personal. Di samping itu, teknologi AR (Augmented Reality) membantu pembeli melihat preview produk sebelum pemesanan. Oleh karena itu, konsep ini mendapat sambutan luar biasa dari pasar internasional.
Berkat strategi pemasaran digital yang efektif, produk BND kini tersedia di 20 negara. Sehubungan dengan hal tersebut, marketplace global seperti Amazon dan Etsy menjadi channel distribusi utama. Lebih lanjut, kolaborasi dengan desainer internasional semakin memperkuat posisi brand ini di pasar fashion global.
Untuk menjaga kualitas produksi, BND merekrut pengrajin batik tradisional sebagai konsultan desain. “Kami memadukan keahlian tradisional dengan teknologi modern,” jelas Anita. Dengan demikian, perusahaan berhasil mempertahankan esensi batik sambil menghadirkan inovasi baru.
Melalui program pemberdayaan komunitas, BND melatih generasi muda dalam desain digital dan teknik batik. Di samping itu, perusahaan menyediakan beasiswa untuk anak-anak pengrajin batik tradisional. Akibatnya, inisiatif ini menciptakan lapangan kerja baru di industri kreatif.
Pada perkembangan terbarunya, BND sedang mengembangkan teknologi blockchain untuk sertifikasi keaslian produk. Selain itu, mereka berencana meluncurkan koleksi NFT batik digital yang akan menjadi pionir dalam kategori ini.
Pada akhirnya, kesuksesan BND membuktikan bahwa warisan budaya dapat bertransformasi menjadi produk bernilai tinggi. “Inovasi tidak berarti meninggalkan tradisi, tetapi memberinya bentuk baru yang relevan,” tutup Anita. Dengan demikian, model bisnis ini menjadi inspirasi bagi pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.