zoharmusic.com – Israel telah menolak permintaan Otoritas Palestina untuk mengambil alih kendali atas penyeberangan Rafah, yang menghubungkan Gaza dengan Mesir, dengan alasan kekhawatiran akan meningkatkan pengaruh kelompok militan Hamas di wilayah tersebut. Penyeberangan ini sangat penting sebagai jalur utama untuk bantuan kemanusiaan dan pergerakan orang antara Gaza dan dunia luar. Tindakan Israel ini menciptakan ketegangan baru antara kedua pihak, yang sudah lama terpecah dalam perbedaan politik dan kontrol teritorial.
Bagi Otoritas Palestina, penguasaan penyeberangan Rafah merupakan langkah penting untuk memperkuat legitimasi mereka di mata warga Gaza, yang saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh Hamas. Namun, Israel khawatir bahwa jika Otoritas Palestina mengelola penyeberangan tersebut, hal itu justru bisa membuka jalan bagi Hamas untuk mendapatkan keuntungan politik dan militer, mengingat hubungan dekat mereka dengan kelompok-kelompok tertentu di Mesir. Keputusan ini mencerminkan dinamika politik yang sangat kompleks antara Israel, Otoritas Palestina, dan Hamas yang semakin sulit untuk dijembatani.
Dari perspektif internasional, penolakan Israel terhadap kontrol Otoritas Palestina di Rafah menambah ketidakpastian tentang masa depan hubungan antara kedua pihak dan menghambat upaya-upaya rekonsiliasi yang telah digagas dalam beberapa tahun terakhir. Dengan penyeberangan Rafah yang kini berisiko menjadi simbol perpecahan, dunia internasional semakin mengingatkan pentingnya solusi damai yang inklusif dan tidak hanya menguntungkan satu pihak. Ketegangan ini juga bisa memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza dan semakin mengisolasi wilayah tersebut dari bantuan internasional yang sangat dibutuhkan.