zoharmusic.com – Puteriduyung telah lama menjadi inspirasi dalam dunia sastra dan film, menghadirkan perpaduan antara keindahan dan misteri. Dalam berbagai cerita, makhluk mitos ini sering digambarkan sebagai simbol daya tarik yang mempesona sekaligus penuh teka-teki. Dalam sastra klasik, kisah-kisah tentang puteriduyung sering kali melibatkan tema cinta terlarang, pengorbanan, dan keinginan untuk mengatasi batasan antara dua dunia—manusia dan lautan.
Salah satu karya sastra paling terkenal yang mengangkat tema puteriduyung adalah “The Little Mermaid” karya Hans Christian Andersen. Kisah ini mengisahkan seorang puteriduyung yang rela mengorbankan suara indahnya demi mendapatkan sepasang kaki manusia, hanya untuk mengejar cinta seorang pangeran. Cerita ini kemudian diadaptasi oleh Disney menjadi film animasi yang mengubah arah kisah menjadi lebih ceria dan penuh warna, meskipun tetap mempertahankan elemen fantasi dan romansa. Adaptasi film ini membentuk persepsi modern tentang puteriduyung sebagai makhluk yang cantik, baik hati, dan penuh rasa ingin tahu.
Selain itu, film-film seperti Splash (1984) dan Aquamarine (2006) juga mengeksplorasi hubungan unik antara manusia dan puteriduyung, menghadirkan sudut pandang berbeda tentang kehidupan mereka. Puteriduyung dalam film sering digunakan sebagai metafora untuk eksplorasi diri, kebebasan, dan keinginan untuk melampaui batasan konvensional. Representasi ini menunjukkan bahwa puteriduyung bukan hanya makhluk mitologi, tetapi juga simbol dari misteri alam dan keindahan yang tak terjangkau, yang terus memikat hati penonton di seluruh dunia.